Sabtu, 18 Januari 2014

MODUL Kelas XII



HALAMAN PENGESAHAN

            Modul Pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kelas XII yang disusun oleh guru Mata Pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di SMK  Negeri 1 Barebbo Kabupaten Bone telah memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai salah satu buku acuan dalam pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran khususnya di lingkungan SMK Negeri 1 Barebbo.


                                                                               Barebbo, 06  Januari  2014          

Kepala Sekolah SMKN 1 Barebbo



Drs. H Muhammad Darwis
Nip. 19590827 198703 1 010


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji bagi-Nya karena Rahmat dan Rahimnya sehingga  Penyusunan Modul Pembelajaran Karakter Berbasis IPS Tingkat Kabupaten Sulawesi Selatan di SMK Negeri 1 Barebbo tanggal 06 s.d 18 Januari 2014 dapat menyajikan Modul IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). 
Modul ini disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan menginplementasikan Pendidikan Karakter Bangsa dan Ekonomi Kreatif dengan  mengacu kepada:
*     Peraturan Menteri Pendidikan No 22 tahun 2006  tentang Standar isi
*     Peraturan Menteri Pendidikan No.23 tahun 2006 tentang Standar kelulusan
*     Peraturan Menteri Pendidikan  Nasional  No.20  tahun 2007 tentang Standar Penilaian pendidikan
*     Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.41 tahun 2007 tentang standar Proses
Modul ini  ini kami susun dengan tujuan memenuhi  prasyarat dalam Pembelajaran karakter berbasis, agar pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di sekolah tingakat satuan pendidikan SMK Negeri 1 Barebbo dapat terlaksana secara efektif dan efisien berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Semoga modul ini  secara proporsional dapat meningkatkan kualitas pembelajan ekonomi dan  mutu output SMK Negeri 1 Barebbo pada umumnya
Saya menyadari bahwa modul  ini masih jauh dari sempurna  oleh karenanya saran dan kritik yang bersifat membangun  dari pembaca, khususnya teman-teman guru IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) sangat kami harapkan untuk revisi edisi berikutnya.  Semoga modul ini  dapat bermanfaat  dan diridhoi oleh Allah  SWT,  amin ya Robbul Alamin.


                                                                                           Barebbo,  06 Januari  2014

Penyusun



Sanita Wahyuni, S.Pd


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I       PENDAHULUAN
A.       Deskripsi
B.       Prasyarat
C.       Petunjuk Penggunaan Modul
D.       Tujuan Akhir
E.        Standar Kompetensi
F.        Kompetensi Dasar
G.       Cek Kemampuan Awal
BAB II      PEMBAHASAN
A.     Pengertian Kebudayaan
B.     Unsur-Unsur Kebudayaan
C.     Macam-Macam Budaya Lokal Di Indonesia
D.     Dampak Masuknya Budaya Asing
E.      Hubungan Antar Budaya
BAB III     PEMBAHASAN
A.     Faktor Penyebab Keragaman Budaya
B.     Manfaat Keragaman Budaya
C.     Contoh-Contoh Budaya Lokal
BAB IV    PEMBAHASAN
A.     Masalah-Masalah  Yang Timbul Akibat Keragaman Budaya
B.     Integrasi Nasional
C.     Sikap Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Keberagaman Budaya

Soal Uji Kompetensi
Daftar Pustaka  


Glossarium
ISTILAH
KETERANGAN
Kultur
Budaya
Sintegrasi
Perpecahan
Gagasan
Ide
Arsitek
Karya
Interaksi
Saling bergaul/berhubungan
Jantung
Jawa tengah
Cultural diversity
Keragaman budaya
Ideologi
Cara berfikir/paham
Absrak
Menyeluruh
Minoritas
Golongan sosial jumlah kecil
Amalgamasi
Perkawinan campuran
Fanatisme
Kepercayaan yang terlalu kuat
Inferior
Rendah
Superior
Tinggi
Kolonial
Sifat jajahan
Geografis
Lingkungan daerah
Mobilisasi
perpindahan
Religi
Kepercayaan
Devisa
Alat pembayaaran/mata uang
Etnis
Suku bangs/golongan
Globalisasi
Ruang likup dunia
Anarkisme
Penentang undang-undang/pemerintahan
Terorisme
Teroris/serangan yang tdk berprikemanusiaan
Sekularisme
Penentang  ajaran agama
Primordialisme
Pandangan yang dibawa sejak lahir
Separalisme
Gerakan untuk mendapat keaulatan/damai
Competition
Kompetisi
Avoidance
Menghindari
Compromise
Kompromi
Kolaborasi
Perbuatan kerjasama
Interaksi
Saling bergaul/berhubungan
Jantung
Jawa tengah
Cultural diversity
Keragaman budaya
Ideologi
Konsep/pendapat
Absrak
Tdk berwujud/berbentuk
bondoroyot 
Keturunan nenek moyang
pribumi
Penduduk asli

BAB I
PENDAHULUAN


A.     Deskripsi
Modul ini membahas tentang IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Dengan mempelajari modul ini siswa diharapkan memperoleh informasi tentang bagaimana  disajikan  materi IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) yang dapat menjadi informasi berharga bagi siswa tentang memahami kesamaan dan keberagaman budaya, disamping itu diharapkan siswa pada saat menyelesaikan studinya mereka sudah mampu mengatasi pengaruh budaya asing dalam hubungan antarbudaya yang ada di masyarakat setempat dan menyelesaikan masalah akibat adanya keberagaman budaya dengan sikap toleransi, empati terhadap keberagaman budaya
.Dengan memperhatikan dan mengikuti penjelasan modul ini akan dapat menambah pemahaman anda tentang materi yang disajikan. Tentunya dengan diadakan keaktifan dan pengembangan dalam materi sehingga akan tercapai hasil yang optimal.

B.     Prasyarat
Agar dapat mempelajari modul ini, Anda harus mempelajari dan Memahami Kesamaan dan Keberagaman Budaya, dan memperkaya bahan bacaan di literatur internet serta media lainnya sehingga anda dapat mempelajari modul ini dengan baik. Selanjutnya pelajari modul ini dengan memahami materi dengan seksama sehingga terjadi kegiatan yang interaktif dalam proses belajar

C.     Petunjuk Penggunaan Modul
*     Pelajarilah modul ini dengan kegiatan belajar demi kegiatan belajar. Mulailah dari kegiatan belajar 1 hingga Anda bisa kuasai dengan baik. Untuk mengetahui apakah Anda telah menguasai pelajaran ini, kerjakan tugas yang disediakan pada akhir kegiatan belajar,
*     Kalau anda mengalami kesulitan mempelajari modul ini berkonsultasilah dengan guru bidang studimu sehingga anda yakin betul telah menguasai kegiatan belajar tersebut. Untuk selanjutnya mempelajari kegiatan belajar berikutnya.
*     Kerjakan semua soal latihan/tugas-tugas dengan seksama oleh anda sendiri karena kompetensi anda akan meningkat melalui proses internal dalam diri anda sendiri
*     Untuk mempelajari modul ini disediakan waktu 20 x 45 menit, termasuk waktu untuk mengerjakan Tes Akhir Modul.

D.     Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat menjelaskan pengaruh budaya asing dalam hubungan antarbudaya yang ada di masyarakat setempat dan menyelesaikan masalah akibat adanya keberagaman budaya dengan sikap toleransi, empati terhadap keberagaman budaya

E.     Standar Kompetensi
4.  Memahami Kesamaan dan Keberagaman Budaya

F.      Cek Kemampuan Awal
Untuk mengetahui kemampuan awal Anda, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini :
  1. Jelaskan pengertian kebudayaan?
  2. Jelaskan unsur-unsur kebudayaan?
  3. Sebutkan macam-macam budaya lokal di indonesia?
  4. Jelaskan dampak masuknya budaya asing dan hubungan antarbudaya?
  5. jelaskan faktor penyebab keragaman budaya?
  6. apa manfaat keragaman budaya?
  7. sebutkan contoh-contoh budaya lokal?
  8. Jelaskan masalah-masalah  yang timbul akibat keragaman budaya?
  9. Mendeskripsikan integrasi nasional
  10. Bagaimana cara menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap keberagaman budaya?


BAB II
MEMAHAMI KESAMAAN DAN KEBERAGAMAN BUDAYA
Kompetensi Inti       : 2. Memahami Kesamaan dan Keberagaman Budaya
Kompetensi Dasar   :
o     Mengidentifikasi berbagai budaya lokal, pengaruh budaya asing, dan hubungan antarbudaya
Indikator                  :
o     Menjelaskan pengertian kebudayaan
o     Menjelaskan unsur-unsur kebudayaan
o     Mengidentifikasi macam-macam budaya lokal di Indonesia
o     Mengidentifikasi dampak masuknya budaya asing dan hubungan antarbudaya

A.  PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari ‘’Buddhi’’ (budi atau akal). Dengan demikian kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
1.    Definisi kebudayaan menurut beberapa ahli
a.    E.B Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang komplek, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan – kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat
b.    William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh anggotanya melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua anggota masyarakat sekitarnya.
c.    Koentjoroningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
d.    Roucek dan Warren
kebudayaan sebgai cara hidup yang dikembangkan oleh sebuah masyarakat guna memenuhi keperluan dasarnya untuk dapat bertahan hidup, meneruskan keturunan, dan mengatur pengalaman sosialnya.

e.    Soekmono
Kebudayaan adalah segala cipta manusia. Pada hakekatnya hasil usaha manusia untuk mengubah dan memberi bentuk serta susunan baru kepada pemberi alam, sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohaninya.

2.    Wujud Kebudayaan
1.    Sistem gagasan (ide)
Wujud kebudayaan ini merupakan wujud budaya yang bersifat abstrak (menyeluruh) dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya tersebut menetukan sifat cara berfikir masyarakat sehingga tidak dapat diraba/disentuh dan didokumentasikan/foto.
Contoh; pemikiran tentang Tuhan,
2.    Sistem sosial (tindakan)
Sistem sosial merupakan wujud kebudayaan yang bersifat konkrit karna meliputi aktivitas, prilaku dan bahasa dapat di lihat/diamati dan di dokumentasikan/foto. Aktivitas-aktifitas`manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak serta bergaul dengan manusia lain menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat dan tata kelakuannya.
Contoh; bahasa, tari-tarian, dan upacara-upacara pemujaan
3.    Sistem fisik/ arsitek (hasil karya manusia)
Arsitek merupakan wujud budaya yang bersifat saling konkrit karna aktivitas perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat yang berupa benda-benda/hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan didokumentasikan.
contoh; hasil produksi, bangunan-bangunan dll.

B.   UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
1.    Sistem  Keagamaan
Setiap kebudayaan terdapat kepercayaan yang dianut. Kepercayaan yang dianutdi Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Darikelima agama tersebut terdapat upacara keagamaan yang berbeda-beda. Akan tetapi untuk masyarakat yang tinggal dikota upacara keagamaan sepertinya sudah tidak dilaksanakan lagi kecuali dalam hal-hal tertentu saja. Sedangkan masyarakat yang tinggal didesa masih banyak yang melaksanakan upacara keagamaan tersebut.
2.    Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Kebudayaan di Indonesia beragam sangat banyak. Terdapat masyarakat Jawa,Sunda, Batak, Bugis dsb. Dari macam-macam kebudayaan tersebut, perlu ditanamkan nilai-nilai kemanusiaan yaitu membiasakan bergaul dengan kebudayaan yang lain. Dan saling berinteraksi dengan rukun. Di Indonesia banyak terdapat kebudayaan yang harus di lestarikan bersama. Jangan kitasaling bersaing untuk kepentingan pribadi dengan kebudayaan lain, karena itusama saja kita memecah belahkan kebudayaan yang sudah ditanam oleh leluhur sebelumnya.
3.    Bahasa
Kebudayaan yang beragam sangat berpengaruh pada bahasa yang dipakainya. Contohnya bahasa Inggris, Jerman, Italia, Sunda, Jawa, dsb. Dari banyak bahasa tersebut kita dapat mempelajarinya untuk pengetahuan yang lebih luas. Tidak hanya bahasa yang dipelajari berasal dari bahas luar negri saja, tetapi bahasa dari negri Indonesia pun perlu kita pelajari untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia.
4.    Sistem Pengetahuan
Ada banyak sistem pengetahuan misalnya pertanian, perbintangan, perdagangan/bisnis, hukum dan perundang-undangan, pemerintahaan/politik dsb. Hal tersebut juga bagian dari kebudayaan. Kita wajib mempelajarinya karena dengan adanya sistem pengetahuan kita menjadi tahu dunia luar dan sangat bermanfaat untuk kehidupan karena berpengaruh pada pekerjaan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak perlu semua kita pelajari cukup beberapa saja kita kuasai, maka akan banyak informasi yang kita dapat.
5.    Kesenian
Salah satu ciri khas dari kebudayaan adalah kesenian. Banyak hal yang bisa kita pelajari mengenai kesenian. Misalnya seni sastra, lukis, musik, tari, drama, dan lain sebagainya. Hal tersebut bagian dari khas yang dimiliki setiap daerah maupun setiap negara. Misalnya untuk kesenian musik. Kita bisa mengetahui dan mencari musik yang khas dari setiap daerah maupun negara. Contohnya lagu-lagu daerah ampar-ampar pisang yang berasal dari Kalimantan Selatanyang menjadi ciri khas dari daerah tersebut.
6.    Sistem Mata Pencaharian Hidup
Mata pencaharian sangat diperlukan untuk setiap masyarakat karenabermanfaat untuk memenuhi kehidupan manusia. Misalnya kaum pegawai/karyawan, kaum petani, nelayan, pedangan, buruh dan seterusnya. Hal tersebut merupakan mata pencaharian yang harus kita tekuni. Contohnya masyarakat yang hidup dipesisir pantai lebih banyak bermata pencahariansebagai nelayan atau masyarakat yang hidup di perkotaan lebih banyak bermata pencaharian sebagai pegawai kantoran.
7.     Sistem Teknologi dan Peralatan
Teknologi semakin lama semakin luas. Karena makin banyaknya masyarakat yang hidup modern. Teknologi sangat diperlukan akan tetapi tidak untuk melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma yang berlaku. Sekarang banyak yang menyalah gunakan alat teknologi khususnya internet. Tidak sedikit masyarakat yang tertipu atau melakukan perbuatan asusila dengan internet. Hal tersebut harus kita perhatikan. Jangan sampai kebudayaan kita menjadi minus dimata negara lain. contoh lainnya dari sistem teknologi dan peralatan adalah peralatan kantor, rumah tangga, pertanian, nelayan, tukang kayu, peralatan ibadah dan sebagainya lagi.Unsur kebudayaan secara universal sangat beragam. Kita bisa pelajari dengan baik maka akan dapat banyak sekali pengetahuan yang sangat bermanfaat.

C.  MACAM-MACAM BUDAYA LOKAL DI INDONESIA
1.    Pengertian Kebudayaan Nasional
Kebudayaan Nasional menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 merupakan "Kebudayaan nasional yang berdasarkan pancasila perwujudan cipta, karya dan karsa  bangsa  Indonesia  dan merupakan keseluruhan daya upaya  manusia  Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat  bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada  pembangunan nasional dalam segenap  kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya."Disebut juga pada pasal selanjutnya  bahwa kebudayaan nasional juga mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa  kebudayaan nasional  yang dirumuskan oleh pemerintah  berorientasi pada pembangunan nasional  yang di landasi oleh  semangat pancasila.
2.    Pengertian Budaya Lokal
Budaya lokal merupakan adat istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang (maju) yang menjadi sesuatu kebiasaan yang sukar diubah dan terdapat disuatu daerah tertentu. Budaya lokal umumnya bersifat tradisional yang masih dipertahankan dan dapat berupa seni, tradisi, pola pikir atau hukum adat. Budaya local sering  disebut juga sebagai  kebudayaan daerah. Menurut Parsudi Suparlan ada 3 macam kebudayaan dalam Indonesia yang majemuk, yaitu :
*      Kebudayaan nasional  Indonesia yang berlandasan Pancasila dan UUD 1945.
*      Kebudayaan suku bangsa, terwujud pada kebudayaan suku bangsa dan menjadi unsur pendukung bagi  lestarinya  kebudayaan suku bangsa tersebut.
*      Kebudayaan umum lokal yang berfungsi dalam pergaulan umum (ekonomi, politik, social, dan emosional) yang berlaku dalam local-local di daerah. 
a.    Kebudayaan Jawa
Propinsi Jawa Tengah terletak di Pulau Jawa dan beribu kota di Semarang. Terbagi menjadi 35 kabupaten dan kota. Jawa Tengah memiliki adat istiadat dan budaya yang unik. Jawa Tengah dikenal sebagai “jantung” budaya Jawa.
Rumah adat di Indonesia bermacam-macam bentuknya dan mempunyai nilai seni masing-masing. Karena rumah merupakan suatu yang sangat penting, selain sebagai tempat tinggal rumah berfungsi untuk melindungi dari tantangan alam dan lingkungannya. Kita juga dapat melakukan aktivitas penting didalamnya, tidak hanya diluar rumah saja. Coba kita lihat salah satu dari rumah adat yang ada di Indonesia, yaitu rumah adat Jawa.
Rumah Jawa lebih dari sekedar tempat tinggal. Masyarakat Jawa lebih mengutamakan moral kemasyarakatan dan kebutuhan dalam mengatur warga semakin menyatu dalam satu kesatuan. Contohnya saja kita lihat rumah adat dari Provinsi Jawa Tengah yaitu rumah joglo.
a)   Rumah Adat Joglo Provinsi Jawa Tengah
Joglo merupakan rumah adat Jawa Tengah yang terbuat dari kayu. Rumah bentuk ini mempunyai nilai seni yg cukup tinggi dan hanya dimiliki orang yang mampu. Pada masa lampau masyarakat jawa yang mempunyai rumah joglo hanya kaum bangsawan seperti sang pangeran dan kaum orang yang terpandang, karena rumah ini butuh bahan bngunan yang lebih banyak dan mahal dari pada rumah bentuk lain. Di zaman yang semakin maju ini rumah joglo digunakan oleh segenap lapisan masyarakat dan juga untuk berbagai fungsi lain, seperti gedung pertemuan dan kantor-kantor. Pada dasarnya, rumah bentuk joglo berdenah bujur sangkar. Pada mulanya bentuk ini mempunyai empat pokok tiang di tengah yang di sebut saka guru, dan digunakan blandar bersusun yang di sebut tumpangsari. Blandar tumpangsari ini bersusun ke atas, makin ke atas makin melebar. Jadi awalnya hanya berupa bagian tengah dari rumah bentuk joglo zaman sekarang. Perkembangan selanjutnya, diberikan tambahan-tambahan pada bagian-bagian samping, sehingga tiang di tambah menurut kebutuhan. Selain itu bentuk denah juga mengalami perubahan menurut penambahannya. Perubahan-perubahan tadi ada yang hanya bersifat sekedar tambahan biasa, tetapi ada juga yang bersifat perubahan konstruksi.
Sirkulasi keluar masuknya udara pada rumah joglo sangat baik karena penghawaan pada rumah joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. rumah joglo, yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat, semakin ke tengah, jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi dirancang bukan tanpa maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi suatu hubungan tahap-tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo dengan udara yang dirasakan oleh manusia itu sendiri.
Ciri khas atap joglo, dapat dilihat dari bentuk atapnya yang merupakan perpaduan antara dua buah bidang atap segi tiga dengan dua buah bidang atap trapesium, yang masing-masing mempunyai sudut kemiringan yang berbeda dan tidak sama besar. Atap joglo selalu terletak di tengah-tengah dan selalu lebih tinggi serta diapit oleh atap serambi. Bentuk gabungan antara atap ini ada dua macam, yaitu: Atap Joglo Lambang Sari dan Atap Joglo Lambang Gantung. Atap Joglo Lambang Sari mempunyai ciri dimana gabungan atap Joglo dengan atap Serambi disambung secara menerus, sementara atap Lambang Gantung terdapat lubang angin dan cahaya. Rumah adat joglo yang merupakan rumah peninggalan adat kuno dengan karya seninya yang bermutu memiliki nilai arsitektur tinggi sebagai wujud dan kebudayaan daerah yang sekaligus merupakan salah satu wujud seni bangunan atau gaya seni,bahan bangunanya pun terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas dan cukup mahal harganya, bangunanya pun sangat kokoh dengan pondasi yang sangat kuat oleh karena itu rumah ini sangat istimewa bagi adat jawa dan sangat dijaga kelestariannya sampai saat ini. Oleh karena itu rumah joglo adalah salah satu rumah yang berpengaruh bagi kelestarian adat daerah yang ada di Indonesia meskipun adat-adat daerah lain banyak juga yang mempunyai rumah adat yang mempunyai seni tersendiri.
Gambar diatas diambil saat saya dan kelompok melakukan observasi secara langsung di Taman Mini Indonesia Indah.
b)   Tari Gambyong (Provinsi Jawa Tengah)
Gambyong merupakan tarian khas Jawa Tengah yang biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu. Tarian ini merupakan sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas pertunjukan Tari Gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu menyelaraskan gerak dengan irama kendang. Sebab, kendang itu biasa disebut otot tarian dan pemandu gendhing.
Pada zaman Surakarta, instrumen pengiring tarian jalanan dilengkapi dengan bonang dan gong. Gamelan yang dipakai biasanya meliputi gender, penerus gender, kendang, kenong, kempul, dan gong. Semua instrumen itu dibawa ke mana-mana dengan cara dipikul.
Umum dikenal di kalangan penabuh instrumen Tari Gambyong, memainkan kendang bukanlah sesuatu yang mudah dan harus mempunyai jiwa seni yang tinggi yang dapat mengikuti irama sampai kedalam perasaan pengendang tersebut. Pengendang harus mampu jumbuh dengan keluwesan tarian serta mampu berpadu dengan irama gendhing. Maka tak heran, sering terjadi seorang penari Gambyong tidak bisa dipisahkan dengan pengendang yang selalu mengiringinya. Begitu juga sebaliknya,
seorang pengendang yang telah tahu lagak-lagu si penari Gambyong akan mudah melakukan harmonisasi.
c)    Batik-Tulis Pekalongan (Provinsi Jawa Tengah)
Pakaian adat Jawa Tengah adalah Batik.Kita akan mudah menemukan batik di Propinsi ini karena dua diantara wilayahnya merupakan sentra penghasil batik.Solo dan Pekalongan adalah daerah penghasil batik yang telah memberikan kontribusi positif untuk melestarikan budaya bangsa.
Batik adalah suatu hasil karya yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Di berbagai wilayah Indonesia banyak ditemui daerah-daerah perajin batik. Setiap daerah pembatikan mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam ragam hias maupun tata warnanya oleh karena itu kita harus menjaga kelestarianya. Dan salah satu daerah itu adalah Kabupaten Pekalongan. Batik di Pekalongan dapat dikategorikan sebagai batik pesisir yang mempunyai ciri khas pada motif kain hiasnya yang bersifat naturalis dan kaya warna. Ciri khas inilah yang memberikan identitas tersendiri bagi batik-tulis Pekalongan yang berbeda dengan batik lainnya, seperti batik-tulis Yogya atau Solo.
d)   Lagu Daerah (Provinsi Jawa Tengah)
Lir Ilir adalah lagu daerah Jawa Tengah, nada dasar naturel (C),. Lagu ini menggunakan bahasa Jawa dan sering dinyanyikan dengan iringan musik gamelan. Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah.
Lir Ilir – Provinsi Jawa Tengah
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
e)    Makanan Khas Semarang (Provinsi Jawa Tengah)
Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak. Sehingga dapat dinikmati dengan lebih mudah.
“Kita harus bangga sebagai warga Negara Indonesia yang kaya akan beraneka ragam budaya yang dimiliki dari setiap propinsi, yang didalamnya mencakup: adat istiadat, kesenian, makanan, wisata, peninggalan-peninggalan bersejarah, dll. Kita sebagai generasi muda yang bertanggung jawab atas kelestarianya harus menjaga agar kebudayaan tidak terancam punah dan tidak dicuri oleh negara lain”. 
 
D.  DAMPAK MASUKNYA BUDAYA ASING
Budaya asing menrupakan  kebudayaan yang bekembang dalam suatu wilayah yang berada diluar wilayah/negara indonesia. Budaya asing saat ini banyak mewarnai budaya Indonesia, masuknya budaya asing dinilai sebagai salah satu penyebabnya. Contoh masuknya budaya asing terjadi pada:
1.      Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa Indonesia yang dianggap berpakaian lebih sopan dan tertutup.
2.      Alat Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor/tradisional musik khas dari tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alat-alat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga listrik.
3.      Permainan Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti mainan mobil remote control yang berbahan baku besi atau plastic Serta berbagai macam yang lainnya seperti tarian, rumah adat, makanan, adat-istiadat dan kesenian atau hiburan telah didominasi budaya asing.
4.      Kurangnya Kesadaran
Bangsa Indonesia harus memiliki jati diri dengan cara mempertahankan nilai-nilai budaya, saat ini masyarakat kita tidak peduli budaya yang masuk itu dapat merusak atau tidak, namun pada kenyataannya masyarakat sekarang lebih senang menerima budaya asing dibandingkan melestarikan budaya local atau tradisional, yang sebenarnya dapat mengakibatkan hilangnya budaya Indonesia.
5.       Kemajuan Teknologi dan Peralatan Hidup
Kemajuan teknologi juga sebagai pendorong hilangnya budaya Indonesia, contohnya adalah pada saat ini banyak seseorang yang dituntut untuk dapat bekerja secara cepat dan efisien, maka seseorang akan lebih memilih teknologi yang lebih maju untuk mendukung pekerjaannya dibandingkan dengan peralatan tradisional yang labih lambat.
Masuknya budaya asing di Indonesia juga berdampak pada masyarakat. Berikut dampaknya bagi masyarakat Indonesia:
  Dampak Positif :
*    Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.
*   Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
*   Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
Dampak Negatif:
*   Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia,
*   Serta dapat terjadi proses perubahan social didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan antar suku sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa menjadi goyah.
*   Masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda dan Meniru perilaku yang buruk.
*   Adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan dari luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yang melestarikan budaya tsb.
*   Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
*   Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dengan gotong royong.

E.   HUBUNGAN ANTAR BUDAYA
1.    Difusi (Penyebaran)
Difusi adalah suatu proses menyebarnya unsur-unsur kebudayaan dari satu kelompok ke kelompok lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, difusi dinyatakan sebagai proses penyebaran atau perembesan suatu unsur kebudayaan dari satu pihak kepada pihak lain. W.A. Haviland menyatakan bahwa difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan satu kepada kebudayaan lain. Proses difusi berlangsung menggunakan teknik meniru atau imitasi. Meniru lebih mudah daripada menciptakan sendiri, terutama tentang hal-hal yang baru. Beberapa contoh proses terjadinya difusi, di antaranya sebagai berikut.
a.    Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk ke Indonesia dilakukan dengan teknik meniru. Misalnya, penyebaran agama Islam melalui media perdagangan, berikut cara berdagang yang jujur, dan model pakaian yang digunakan, lambat laun ditiru oleh masyarakat.
b.    Cara berpakaian para pejabat kolonial Belanda ditiru oleh penguasa pribumi.
c.    Cara orang Minangkabau membuka warung nasi dan cara orang Jawa membuka warung tegal.
d.    Cara makan yang dilakukan orang Eropa dengan menggunakan sendok ditiru oleh orang Indonesia.
2.    Akulturasi (Percampuran)
Pencampuran kebudayaan merupakan pedoman kata dari istilah bahasa Inggris acculturation. Percampuran merupakan suatu perubahan besar dari suatu kebudayaan sebagai akibat adanya pengaruh dari kebudayaan asing. Menurut Koentjaraningrat, percampuran menyangkut konsep mengenai proses sosial yang timbul jika sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing. Akibatnya, unsur-unsur asing lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan asli.
Proses percampuran berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama. Hal disebabkan adanya unsur-unsur kebudayaan asing yang diserap atau diterima secara selektif dan ada unsur-unsur yang tidak diterima sehingga proses perubahan kebudayaan melalui mekanisme percampuran masih memperlihatkan adanya unsur-unsur kepribadian yang asli.
a.    Unsur Budaya Asing yang Mudah Diterima
1)   Unsur-unsur kebudayaan yang konkret wujudnya, seperti benda-benda keperluan rumah tangga dan alat-alat pertanian yang praktis dipakai.
2)   Unsur-unsur kebudayaan yang besar sekali gunanya bagi si pemakai. Contohnya kendaraan bermotor, seperti sepeda motor dan truk pengangkut.
3)   Unsur-unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan masyarakat penerima. Contohnya, penerangan listrik menggantikan penerangan tradisional dan telepon seluler menggantikan telepon rumah.
b.    Unsur Budaya Asing yang Sulit Diterima
1)   Unsur-unsur kebudayaan yang wujudnya abstrak, misalnya paham atau ideologi negara asing.
2)   Unsur-unsur kebudayaan yang kecil sekali gunanya bagi si pemakai, contohnya cara meminum teh.
3)   Unsur-unsur kebudayaan yang sukar disesuaikan dengan keadaan masyarakat penerima, contohnya traktor pembajak sawah yang sukar menggantikan fungsi bajak yang ditarik kerbau pada lahan pertanian tertentu.
3.    Pembauran (Asimilasi)
Pembauran merupakan padanan kata dari istilah asimilation; merupakan proses perubahan kebudayaan secara total akibat membaurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang asli atau lama tidak tampak lagi. Menurut Koentjaraningrat, pembauran adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda. Setelah mereka bergaul dengan intensif, sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan masing-masing berubah menjadi unsur kebudayaan campuran. Proses pembauran baru dapat berlangsung jika ada per syaratan tertentu yang mendukung berlangsungnya proses tersebut. Harsojo menyatakan bahwa dalam pembauran di pengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut.
a.    Faktor Pendorong Asimilasi
1)   Toleransi adalah saling menghargai dan membiarkan perbedaan di antara setiap pendukung kebudayaan yang saling melengkapi sehingga mereka akan saling membutuhkan.
2)   Simpati adalah kontak yang dilakukan dengan masyarakat lainnya didasari oleh rasa saling menghargai dan menghormati. Misalnya dengan saling menghargai orang asing dan kebudayaannya serta saling mengakui kelemahan dan kelebihannya akan mendekatkan masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut.
3)   Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa di dalam masyarakat. Misalnya dapat diwujudkan dalam kesempatan untuk menjalani pendidikan yang sama bagi golongan-golongan minoritas, pemeliharaan kesehatan, atau penggunaan tempat-tempat rekreasi.
4)   Adanya perkawinan campuran (amalgamasi). Perkawinan campuran dapat terjadi di antara dua kebudayaan yang berbeda, baik dari asal suku bangsa maupun tingkat sosial ekonomi.
5)   Adanya persamaan unsur-unsur kebudayaan yang terdapat dalam setiap kebudayaan menyebabkan masyarakat pendukungnya merasa lebih dekat satu dengan yang lainnya.
b.    Faktor Penghambat Asimilasi
1)   Fanatisme dan prasangka, melahirkan sikap takut terhadap kebudayaan lain yang umumnya terjadi di antara masyarakat yang merasa rendah (inferior) dalam menghadapi kebudayaan luar yang lebih tinggi (superior). Contohnya, suku-suku bangsa terasing seperti orang Kubu di Sumatra, orang Baduy di Jawa Barat, dan suku-suku terasing di Irian/Papua. Prasangka yang timbul itu membuat mereka menutup diri terhadap masuknya budaya baru.
2)   Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang menyebabkan sikap toleransi dan simpati yang kurang berkembang antara suku bangsa.
3)   Perasaan superioritas yang besar pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat lain. Contohnya, antara masyarakat kolonial dan masyarakat pribumi sehingga integrasi yang terjalin antara yang menjajah dan yang dijajah tidak berkembang.
4)   Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat yang akan berakibat pada tidak adanya kebebasan untuk bergaul dengan masyarakat luar. Sebaliknya, orang luar kurang memahami kebudayaan masyarakat tersebut sehingga menimbulkan prasangka yang dapat menghalangi berlangsungnya proses pembauran.
5)   Adanya in-group yang kuat. In-group feeling, artinya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan. Misalnya, golongan minoritas Arab dan Tionghoa di Indonesia yang memperlihatkan perbedaan-perbedaan yang tajam dengan orang Indonesia asli. Pelaksanaan pergantian nama orang Tionghoa dengan nama Indonesia tidak banyak membawa hasil untuk mengintegrasikan mereka ke dalam masyarakat Indonesia jika in-group feeling tidak diatasi lebih dulu.


Uji Kompetensi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini ;
1.        Jelaskan pengertian kebudayaan dalam bahasa sansekerta?
Jawab; ____________________________________________________________
                                                                                                                                    ______
2.        Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem sosial tindakan?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
3.        sebutkan unsur-unsur kebudayaan?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
4.        Jelaskan pengertian kebudayaan Nasional menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 ?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
5.        Sebutkan 3 macam kebudayaan dalam Indonesia yang majemuk Menurut Parsudi Suparlan?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
6.        Sebutkan dan jelaskan 3 budaya yang ada di jawa tengah?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
7.        Jelaskan dampak positif dan negatif masuknya budaya asing ke indonesia?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________

8.        Jelaskan tiga contoh masuknya budaya asing ke Indonesia?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
9.        Sebutkan contoh-contoh proses terjadinya difusi dalam hubungan antar budaya
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
10.    Jelaskan perbedaan akulturasi dengan asimilasi?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
11.    Faktor apakah yang menjadi pendorong asimilasi?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
12.    Sebutkan unsur-unsur budaya asing yang mudah di terima?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
13.    Jelaskan pengertian kebudayaan menurut pendapat Roucek dan Warren dan William H. Haviland?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
14.    Apa yang dimaksud dengan unsur budaya Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
15.    Apa yang dimaksud dengan In-group feeling?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________


BAB III
MEMAHAMI KESAMAAN DAN KEBERAGAMAN BUDAYA
Kompetensi Inti       : 2. Memahami Kesamaan dan Keberagaman Budaya
Kompetensi Dasar   :
o     Mendeskripsikan potensi keberagaman budaya yang ada di masyarakat setempat dalam kaitannya dengan budaya nasional
Indikator                  :
o     Mengidentifikasi faktor penyebab keragaman budaya
o     Menganalisis  manfaat keragaman budaya
o     Mendeskripsikan contoh-contoh budaya lokal

A.  FAKTOR PENYEBAB KERAGAMAN BUDAYA
1.    Pengertian Keberagaman Budaya
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi.
2.    faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman budaya :
*   Tempat tinggal : dimana seseorang itu tinggal, mempengaruhi suatu kebudayaan yang mereka jalani, misalnya seseorang yang tinggal di daerah pantai mata pencaharian hidupnya tidak mungkin mencari teh karena tidak sesuai dengan tempat tinggalnya
*   Pengaruh dari luar : pengaruh dari luar ini tidak terbatas. Misalnya bagi daerah Jawa Tengah, lalu terpengaruh oleh Jawa Timur. Bagi Jawa Tengah, Jawa Timur itu termasuk pengaruh dari luar. Namun, pengaruh dari luar ini juga termasuk pengaruh dari bangsa asing yang dulu memang pernah menjajah Indonesia. Misalnya di Indonesia bagian timur banyak yang menganut agama kristen, sedangkan di bagian barat banyak yang menganut agama islam karena terpengaruh Turki, dll.
*   Iklim : iklim juga mempengaruhi kebudayaan yang dijalani oleh masyarakat. Hawa dan suhu lingkungan juga dapat menentukan apa yang kita lakukan. Misalnya, bagi orang-orang yang tinggal di daerah Eropa, udara disana dingin, sehingga mereka membutuhkan sesuatu yang dapat menghangatkan badannya, salah satunya dengan meminum alkohol. Sedangkan di Indonesia hal tersebut dilarang untuk dilakukan, karena Indonesia beriklim tropis sehingga udaranya tidak terlalu dingin dan juga terkadang tidak begitu panas, sehingga memang tidak membutuhkan alkohol untuk dikonsumsi.
*   Turunan nenek moyang : turunan dari nenek moyang ini, atau bisa katakan semacam tradisi yang diturunkan kepada setiap anggota keluarganya. Misalnya bahasa Jawa yang berbeda-beda, walaupun namanya itu sama-sama bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan keturunan dari nenek moyang kita yang terdahulu. Mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa-bahasa tersebut sehingga dari generasi ke generasi bahasa yang digunakan berbeda-beda, walaupun biasanya tingkat kekentalan berbahasa daerah itu semakin berkurang.
*   Mobilisasi : mobilisasi ini dapat menciptakan budaya baru. Misalnya ada orang Jawa yang tinggal di Palembang. Sehingga apa yang ada disuku Jawa orang tersebut di gabungkan dengan apa yang ada di Palembang, sehingga terbentuk budaya baru (terjadi akulturasi).
*   Jarak dan Lingkungan : ketika terjadi jarak dan lingkungan yang berbeda maka juga terjadi perbedaan budaya. Misalnya budaya didaerah Sumatera Utara berbeda dengan budaya di daerah Jawa Timur. Bahkan hal ini juga bisa terjadi didalam satu rumah, misalnya kebiasaan si adik dan si kakak dikamar mereka masing-masing.
*   Kepercayaan : kepercayaan juga mempengaruhi kebudayaan. Misalnya di daerah Bali kebanyakan menganut agama Hindu, sedangkan di Medan banyak yang menganut agama kristen. Ritual-ritual dan upacara agama yang dilakukan disetiap daerah tersebut berbeda-beda, dan hal ini karena dipengaruhi oleh perbedaan kepercayaan.
Ada juga yang disebut dengan daerah kebudayaan yaitu penggabungan atau penggolongan dari suku-suku bangsa yang beragam kebudayaannya, tetapi mempunyai beberapa unsur dan ciri mencolok yang serupa. Penggolongan beberapa kebudayaan dalam suatu daerah kebudayaan dilakukan berdasarkan atas persamaan ciri-ciri yang mencolok. Tidak hanya dari ciri-ciri fisik (misalnya alat-alat berburu, alat-alat bertani, senjata), tetapi juga unsur-unsur kebudayaan yang lebih abstrak dari sistem sosial atau sistem budaya (misalnya unsur-unsur organisasi kemasyarakatan, sistem perekonomian, upacara-upacara keagamaan, ataupun adat istiadat). Kebudayaan memang beraneka ragam, tetapi perbedaan itulah yang membuat kebudayaan itu menjadi unik dan khas. Kebudayaan yang sekarang masih ada ini, harus dapat kita lestarikan bersama agar dapat tetap terus ada dan tidak hilang.
B.   MANFAAT KERAGAMAN BUDAYA
Tidak semua negara memiliki keberagaman budaya seperti yang dimiliki oleh negara Indonesia. Dengan demikian, keberagaman budaya memberikan manfaat bagi bangsa kita.
Beberapa manfaat keberagaman budaya, sebagai berikut :
*   Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa daerah dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.
*   Dalam biang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa. 
*   Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia masing-masing daerah dapat pula di jadikan acuan bagi pembangunan nasional

C.  CONTOH-CONTOH BUDAYA LOKAL
Deskripsi tentang budaya lokal suatu bangsa, biasanya mencakup : kondisi alam, mata pencaharian, kepercayaan, bahasa dan kesenian.
1.    Budaya Batak
Suku bangsa Batak sebagian besar mendiami pegunungan Sumatera Utara. Wilayah tempat tinggal suku bangsa Batak beriklim musim. Tanah-tanah datar diantara daerah pegunungan dengan daerah pantai sangat subur untuk lahan pertanian. Akan tetapi daerah-daerah  pegunugan yang terdiri atas padang rumput kurang subur. Bagi yang kurang ulet, mereka pergi merantau ke daerah lain di nusantara, teruatama ke ibu kota Jakarta. Oleh karena itu, orang-orang batak dikenal sebagai suku bangsa perantau.
a.    Sistem religi/kepercayaan
Kehidupan masyarakat Batak dipengaruhi oleh beberapa agama, seperti islam, kristen, katholik, hindu dan budhha. Walaupun sebagian besar suku bangsa batak beragama kristen dan islam tetapi banyak konsep yang berasal dari agama aslinya yang masih hidup, terutama penduduk di pedesaan terpencil.
Orang-orang batak mempunyai kepercayaan bahwa alam semesta diciptakan oleh debata (ompung) mula jadi na bolon (debata kaci-kaci) dalam bahasa karo. Debata mulajadi na bolon tinggal di langit sebagai maha pencipta, penguasa dunia tengah. Ia tinggal di dunia dengan menggunakan nama silaon na bolon (toba) atau tuan padukah ni aji (karo).
Menurut kepercayaan nenek moyangnya, orang-orang batak mengenal tiga konsep jiwa atau roh, yaitu tondi dan sahala. Tondi adalah jiwa atau roh orang itu sendiri yang merupakan kekuatannya. Sahala adalah kekuatan yang dimiliki seseorang. Tidak semua orang memiliki sahala dan kualitasnya pun berbeda beda. Sahala seorang raja, datuk atau pimpinan lebih kuat dari pada yang dimiliki orang biasa. Tondi merupakan kekuatan yang memberi hidup kepada bayi (calon manusia), sedangkan sahala menentukan wujud dan jalan orang itu didalam kehidupan selanjutnya.
      Sahala dan tondi dapat berkurang dan bertambah kekuatannya. Tondi dapat pergi meninggalkan badan. Apakah orang tadi akan menjadi sakit, bila untuk seterusnya orang itu akan mati.
b.    Kesenian
Keberagaman kesenian suku bangsa batak tercermin dari rumah adat, motif-motif batik, adat upacara kematian, pakaian adat, lagu-lagu dan tarian daerah. Seni bangunan tradisional orang batak terdiri atas lima macam berikut ini :
*   Balai batu, yaitu bangunan pintu gerbang untuk menjaga perkampungan dan tempat tidur bagi para penjaga lingkungan.
*   Rumah bolon adat, bangunan rumah untuk sang raja.
*   Balai bolon adat, bangunan tempat kantor pengadi;an yang diselenggarakan oleh raja.
*   Jambur, bangunan tempat menyimpan padi.
*   Pantangan, bangunan tempat menenun.
2.    Budaya Sunda
a.    Sistem religi/ kepercayaan
Masyarakat Sunda sebagian besar memeluk agama Islam. Orang-orang Sunda dikenal cukup taat dalam menjalankan ajaran agama Islam, seperti giat melakukan shalat lima waktu, puasa, zakat fitrah, ibadah haji, dan kewajiban lainnya. Namun di daerah-dareah pedesaan masih ada orang-orang Sunda yang percaya pada hal-hal yang bersifat gaib dan tahayul, seperti mempercayai makhluk halus, jin, setan, benda-benda pusaka, dan sebagainnya.
Pada masyarakat Sunda dikenal macam-macam upacara keagamaan, seperti upacara memperingati Maulid Nabi, Idul Fitri, Idul Adha, selametan kelahiran anak, selametan kematian (tahlilan), sunatan, pernikahan, selametan pendirian rumah, dan sebagainya. Hidangan upacara selamatan berupa nasi tumpeng dengan lauk-pauknya dan makanan ringan. Daging ayam atau ikan terdapat di dalam nasi tumpeng. Ketika mengikuti upacara selamatan orang tidak berani banyak bicara, tetapi khusu derdoa mengikuti pemimpin upacara, yaitu ustadz atau orang yang ahli dalam agama Islam. Orang yang telah selesai memimpin jalannya upacara biasanya dikirim nasi tumpeng beserta lauk-pauk dan makanan lainnya. Bahkan, ada pula yang memberikan uang saku sebatas kerelaan dan kemampuan orang yang mempunyai hajatan.
b.    Sistem kekerabatan
Sistem kekerabatan suku bangsa Sunda ialah parental, yaitu mengikuti garis keturunan dari kedua orang tua (ayah dan ibu). Semua anggota keluarga, baik dari pihak laki-laki (ayah) maupun perempuan (ibu) yang masih memiliki pertalian darah dan keturunan termasuk kedalam keluarga atau kerabat. Pada masyarakat Sunda, bentuk keluarga yang terpenting ialah keluarga batih,yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak. Hubungan sosial diantara anggota keluarga batih sangat erat, bersifat kekeluargaan, dan tolong-menolong. Selain keluarga batih, pada masyarakat Sunda dikenal kelompok kekerabatan yang dinamakan golongan keluarga. Golongan keluarga ini dalam ilmu antropologi disebut kindred. Selain itu, pada masyarakat Sunda ada kelompok kekerabatan berupa ambilineal, yang masih tergolong kerabat di sekitar keluarga batih, tetapi berorientasi ke arah nenek moyang yang jauh dalam masa lampau. Kelompok kekerabatan ini dinamakan bondoroyot (suatu keturunan dari nenek moyang).
c.    Kesenian
Masyarakat sunda dikenal eiliki cam – ca kesenin daerah, seperti seni  music, seni tari, drama kaligrafi, seni lukis, dan sebagainya. Sejak dahulu, orang sunda di kenal memilik peradaban yang cukup tinggi. Hal ini tercermin dari kemajuan yang di capai di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian, organisasi sosial, bahasa, dan lain lain.
uji kompetensi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini ;
1.        Jelaskan pengertian Keragaman budaya/ cultural diversity?
Jawab; ____________________________________________________________
                                                                                                                                    ______
2.        Jelaskan menurut pendapat anda, mengapa bidang pariwisata di jadikan objek yang bisa mendatangkan devisa?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
3.        Sebutkan unsur-unsur kebudayaan yang lebih abstrak dari sistem sosial atau sistem budaya?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
4.         Jelaskan mengapa tempat tinggal dan iklim merupakan faktor penyebab terjadinya keanekaragaman budaya?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
5.        Apa yang di maksud dengan turunan nenek moyang?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
6.        Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman budaya ?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________



7.        Bagaimana sistem religi/kepercayaan kehidupan masyarakat batak?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
8.        Apa yang di maksud dengan tondi dan sahala?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
9.        Sebutkan lima macam Seni bangunan tradisional orang batak?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
10.    Sebutkan macam-macam upacara keagamaan pada masyarakat Sunda?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
11.    Apa yang di maksud dengan kebudayaan daerah?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________


BAB IV
MEMAHAMI KESAMAAN DAN KEBERAGAMAN BUDAYA
Kompetensi Inti       : 2. Memahami Kesamaan dan Keberagaman Budaya
Kompetensi Dasar   :
o     Mengidentifikasi berbagai alternatif penyelesaian masalah akibat adanya keberagaman budaya
o     Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap keberagaman budaya
Indikator                  :
o     Menjelaskan masalah-masalah  yang timbul akibat keragaman budaya
o     Mendeskripsikan integrasi nasional
o     Menunjukkan sikap toleransi dan empati sosial terhadap keberagaman budaya

A.  MASALAH-MASALAH  YANG TIMBUL AKIBAT KERAGAMAN BUDAYA
Keberagaman budaya itu merupakan tantangan sekaligus peluang bagi masyarakat Indonesia. Merupakan tantangan karena apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik maka keberagaman budaya akan dapat mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Sebagai peluang, keragaman budaya itu bila dibina dan diarahkan secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam melaksanakan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan masalah-masalah yang muncul sebagai akibat dari keberagaman budaya.
1.    Pertentangan Sosial Akibat Keberagaman Budaya
Kita harus menyadari bahwa kehidupan masyarkat Indonesia sangat majemuk dalam suku bangsa dan budaya. Keberagaman suku bangsa dan budaya itu akan berdampak negatif, berupa timbulnya pertentangan antar  budaya, jika tidak benar-benar ditangani secara tepat. Kehidupan bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa dan budaya, kadang-kadang diwarnai oleh konflik antar budaya. Hal itu terbukti dari timbulnya berbagai kerusakan sosial, seperti yang terjadi di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Situbondo,  Ambon, Poso, Sambas, Aceh, Papua (Irian Jaya), dan daerah-daerah lainnya.
Peristiwa Tasikmalaya merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh kecemburuan Poso merupakan contoh konflik yang disebabkan oleh perbedaan agama antar umat Islam dengan umat Kristen. Peristiwa Sambas merupakan contoh konflik dan yang disebabkan oleh perbedaan etnis / suku bangsa anara suku Dayak (penduduk asli) dengan suku Madura (penduduk pendatang). Peristiwa Aceh dan Papua (Irian Jaya) merupakan contoh konflik sosial yang disebabkan perbedaan kepentingan politik antara pemerintah Pusat dengan masyarakat daerah setempat.
Kerusakan sosial yang terjadi di ibukota Jakarta tentara suku bangsa Betawi (penduduk asli) dengan suku bangsa Madura (penduduk pendatang) merupakan akibat dari sentiment ke daerahan. Perubahan nilai-nilai budaya akibat pengaruh globalisasi ternyata telah memicu timbulnya konflik sosial budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Jakarta sebagai ibu kota Negara seringkali diwarnai oleh peristiwa kerusuhan sosial, seperti peristiwa Tanjung Priuk dan prasasti. Konflik sosial tersebut telah menimbulkan korban jiwa dan harta yang cukup banyak. Warga masyarakat yang tidak berdosa banyak yang menjadi korban amuk massa. Konflik sosial akibat keberagaman budaya mempunyai dampak negatif yang amat luas dan kompleks.
Pada era reformasi sekarang ini, dampak negatif akibat keberagaman social budaya, antara lain sebagai berikut :
*   Menimbulkan krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan dan sulit diatasi , menyebabkan naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok serta rendahnya daya beli masyarakat;
*   Menimbulkan konflik antar elite dan golongan politik, sehingga menghambat jalannya roda pemerintah dan pelaksanaan pembangunan;
*   Menimbulkan konflik antar suku bangsa, antar golongan, atau antar kelas sosial, sehingga menyebabkan timbulnya perilaku anarkisme, terorisme, sekularisme, primordialisme, separalisme, dan sebagainya;
*   Menimbulkan perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat, sehingga terjadi perubahan nilai dan norma sosial, perubahan pranata dan lembaga sosial, perubahan pandangn hidup, perubahan sistem dan struktur pemerintahan, dan sebagainya.
2.    Alternatif Pemecahan Masalah
Kita tahu bahwa keberagaman budaya dapat menimbulkan konflik dan kerusuhan sosial. Sebenarnya, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah kita dalam mengatasi masalah sosial akibat keberagaman budaya. Ahli-ahli ilmu sosial juga telah memberikan teori-teori pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya. Namun pengaruh pemecahan masalah tersebut, tidak langsung dirasakan hasilnya oleh masyarakat.
Adapun metode-metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya yang biasa digunakan, antara lain sebagai berikut :
a.    Metode kompetisi (competition)
Metode kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan. Metode ini menyajikan suatu arena persaingan menang-kalah kepada pihak-pihak yang bertentangan. Apabila terjadi konflik dalam masyarakat, biasanya pihak yang berkuasa akan memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya. Misalnya, dengan memberikan alternatif siapa yang tidak setuju silahkan mengundurkan diri.
b.    Metode menghindari (avoidance)
Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik. Dalam metode ini biasanya pihak-pihak yang bertentangan mengambiil keputusan untuk berpisah atau menghindar secara fisik. Misalnya, golongan elit politik yang pernah berkuasa pada era Orde Baru menarik diri dan tidak ikut lagi dalam kegiatan politik praktis pada pemerintahan era reformasi sekarang ini.
c.    Metode akomodasi (accommodation)
Metode akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan kondisi damai untuk sementara. Metode ini diterapkan apabila salah satu pihak bersedia memenuhi tuntutan pihak lawan. Metode ini digunakan untuk memelihara hubungan baik dengan harapan salah satu pihak mau mengalah sebagai contoh, dalam menyelesaikan konflik antara suku bangsa Dayak dengan suku bangsa Madura di Sambas, maka pemerintah kita memisahkan dua pihak yang bertikai dengan menyediakan penampungan sementara bagi pengungsi dari suku Madura sampai dicapai suatu kesepakatan damai.
d.    Metode kompromi (compromise)
Metode kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan perundingan damai. Metode ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang menang atau yang kalah, tetapi untuk mencari akar permasalahan, sehingga dicapai suatu kesepakatan damai. Metode ini dapat memperkecil permusuhan yang terpendam.
e.    Metode kolaborasi (collaboration)
Metode kolaborasi adalah pemecahan masalah dengan cara memberikan keuntungan yang sama kepada pihak-pihak yang berselisih. Metode ini merubah konflik menjadi kerja sama. Dalam hal ini pihak-pihak yang bertentangan diajak bekerja sama untuk berkompromi.
f.     Metode pengurangan konflik
Selain ke lima metode tersebut,masih ada alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan, yaitu metodepengurangan konflik.
Ada dua cara yang dapat digunakan utuk mengurangi konflik, yaitu:
*   Mengganti tujuan yang menimbulkan konflik dengan tujuan yang dapat diterima oleh kedua pihak yang berselisih;
*   Mempersatukan dua belah pihak yang bertentangan dengan menimbulkan ancaman atau musuh dari luar.


B.   INTEGRASI NASIONAL
Apabila konflik sosial merupakan hasil proses sosial yang bersifat negatif, integrasi sosial dan nasional merupakan hasil proses sosial yang bersifat positif,Integrasi sosial dan nasional dapat diartikan sebagai suatu proses bersatunya unsur-unsur sosial-budaya yang berbeda-beda, sehingga tercipta kehidupan sosial dan nasional secara serasi dan teratur.Integrasi sosial dan nasional terwujud melalui tahapan tertib sosial,order,kejegan, dan keteraturan sosial budaya.
1.    Tahapan Proses Sosial Budaya Menuju Terwujudnya Integrasi Sosial Dan Nasional
a.    Tindakan sosial
Tindakan sosial adalah pola perilaku anggota masyarakat dalam interaksi sosial.Tindakan sosial setiap orang tentu saja berbeda-beda.Perbedaan tersebut disebabkan masing-masing warga masyarakat memiliki peran dan status sosial yang tidak sama.Selain itu,tindakan sosial dipengaruhi oleh nilai dan norma sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat.
contoh tindakan sosial berikut ini!
*  Siswa SMK pergi kesekolah untuk belajar menuntut ilmu
*  Ayah pergi bekerja untuk mencari nafkah.
*  Ibu pergi kre pasar untuk berbelanja
*  Anak kecil menangis karena ditinggal ibunya
b.    Pola sosial
Pola sosial adalah bentuk hubungan sosial yang bersifat tetap atau berpola dalam interaksi sosial. Pola sosial yang baik tentu saja akan dicontoh atau ditiru melalui proses imitasi dan identifikasi.
Perhatikan contoh pola sosial berikut ini!
*  Warga masyarakat bergotong royong mrembersihkan sampah.
*  Warga masyarakat bermusyawarah untuk mengambil keputusan bersamw.
*  Wara masyarakat tolong-menolong apabila ada yang terkena musibah.
c.    Order sosial
Order sosial adalah norma-norma sosial yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.Order sosial terbentuk dari pegaulan hidup di masyarakat.Order sosial i bersifat melekat dan mengatur perilaku warga masyarakat.Oleh karena itu,keberadaan order sosial akan terus terpelihara dalam masyarakat.Pelanggaran terhadap order sosial bagi para pelakunya akan mendapat sanksi,yang berupa cemoohan,pengucilan atau hukuman pidana.
Order sosial itu,ada yang tertulis dan ada pula yang tidak tertulis.
*   Order itu,ada yang tertulis:peraturan perundang-undangan (UUD 1945,undang-undang,peraturan presidin,peraturan mentri,peraturan daerah,tata tertib sekolah,dan sebagainya)
*   Order sosial tidak tertulis:kebiasaan,adat istiadat,konvensi,tatakrama,etika sopan santun dan norma sosial lainnya.
d.    Keajegan sosial
Keajegan sosial adalah suatu kedaan masyarakat  teratur dan bersifat tetap(ajeg), tidak mudah berubah. Keajegan sosial timbul sebagai hasil hubungan yang serasi dan selaras dalam interaksi sosial antara perilaku dengan nilai dan norma sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat.
contoh keajegan sosial berikut ini !
*  Laki-laki dewasa yang tam,pil menjadi wali nikah, bukan perempuan.
*  Ayah yang menjadi kepala keluarga, bukan ibu.
*  Anak-anak lazimnya bersikap hormat dan patuh kepada orang tua.
e.    Tertib sosial
Tertib sosial adalah keadaan masyarakat yang tertib dan teratur. Tertib sosial merupakan hasil hubungan serasi dan selaras antara perilaku dengan nilai dan norma sosial dalam proses interaksi sosial. Tertib sosial terwujud bila seluruh anggota masyarakat berperilaku sesuai dengan tuntunan nilai dan norma sosial.
Gambaran terwujudnya keteraturan sosial yaitu sebagi berikut
*  Perilaku sosial membentuk pola sosial
*  Pola sosial kemudian menjadi order sosial.
*  Order sosial membentuk keajegan sosial
*  Keajegan sosial menghasilkan tertib sosial
*  Tertib sosial mewujudkan keteraturan dan integrasi sosial
2.    Faktor Pendorong Integrasi Sosial/Nasional
Integrasi sosial/nasional dapat terwujud dalam masyarakat Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika, karena adanya kesadaran dari seluruh warga negara untuk hidup bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesadaran untuk hidup bersatu sebagai bangsa itu disebabkan masyarakat Indonesia mempunyai cita –cita dan tujuan luhur yang sama, yaitu masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Integrasi sosial akan lebih berkembang jika terdapat faktor pendorong berikut ini.
*   Seluruh anggota menyadari akan manfaat integrasi sosial
*   Adanya program masyarakat yang jelas dan terarah
*   Berkembangnya semangat kerjasama, kekeluargaan, dan gotong royong
*   Adanya faktor saingan atau ancaman dari luar ( out group ) sehingga integrasi social menjadi lebih kukuh
*   Adanya berbagai pranata dan lembaga social yang berperan mewadahi aktivitas kehidupan masyarakyat.
3.    Peran Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Menjaga Keselarasan Antar Budaya
a.    Memelihara kebudayaan nasional dengan cara :
*   Mengelola, menggali, dan memperbaiki budaya tradisional yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia;
*   Meneliti, mendokumentasikan, dan melestarikan perbendaharaan nasiona;
*   Meningkatkan perlindungan cagar alam.
b.    Menghidupkan budaya nasional dengan cara :
*   Membangun sarana, lembaga, dan pusat – pusat penelitian, pengkajian, penyajian, dan pendidikan kebudayaan;
*   Membangkitkan dan mengembangkan pembendaharaan kebudayaan nasional;
*   Menghasilakan tenaga terdidik melalui jalur pendidikan formal maupun non – formal, yang akan mempunyai profesi di bidang kebudayaan antara lain sebagai seniman pelaku, pencipta, dan pamong pengembang kebudayaan nasional;
*   Mendorong pendidikan seni budaya melalui jalur non – formal yang diselenggarakan dalam bentuk kegiatan – kegiatan pendidikan kebudayaan di lingkungan keluarga dan masyarakat.
c.    Memperkaya budaya nasional dengan cara:
*   Mengolah bentuk, corak, langgam, dan/atau budaya local dan tradisional untuk diselaraskan dengan tingkat perkembangan kehidupan bangsa Indonesia dan perkembangan manusiawi di masa depan;
*   Membina bahasa dan sastra Indonesia serta bahasa dan sastra daerah;
*   Membangkitkan dan memupuk terus – menerus sumber – sumber penciptaan melalui pengembangan gagasan – gagasan dan karya – karya baru;
*   Mendorong penciptaan kontemporer dari pada karay kesenian dan karya akal budi ;
*   Menyediakan bantuan keuangan dan/atau peralatan oleh pemerintahan bagi usaha non-pemerintah di bidang pengembangan kebudayaan dalam batas kesanggupan keuangan Negara dan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional.
d.    Membina ketahanan kebudayaan nasional dengan cara:
*   Mengamati dan meneliti semua unsur dan kegiatan kebudayaan asing yang dapat merugikan tata nilai kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia;
*   Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam hal daya penangkapan, pemilihan, penyerangan, dan penyesuaian unsur – unsur kebudayaan asing terhadap perkembangan peradaban bangsa, sehingga merupakan pengolah budaya yang fungsional;
*   Mengatur, mengamati, dan mengarahkan penggunaan sarana dan lembaga kebudayaan;
*   Meningkatkan penulisan sejarah nasional dan pengembangan kesadaran sejarah, baik masa lampau, masa kini, masa depan;
*   Meningkatkan pengenalan dan perlindungan tradisi serta peninggalan sejarah yang mempunyai nilai – nilai perjuangan dan kebangsaan nasional.
e.    Menyebarluaskan dan memanfaatkan kebudayaan nasional dengan cara:
*   Memperluas kemungkinan dan kemampuan anggota masyarakat untuk turut menghayati, menikmati, membina, memperkaya, memiliki dan menyebarluaskan hasil karya kebudayaan nasional;
*   Memperluas pandangan hidup, perhatian dan keterampilan anggota masyarakat bagi kepentingan perkembangan peradaban;
*   Membudayakan hubungan kerja dan kesanggupan, perkembangan, pusat – pusat pemukiman dan penggunaan peralatan audiovisual serta media komunikasi lainnya.

C.  SIKAP TOLERANSI DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP KEBERAGAMAN BUDAYA
Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai perbedaan dengan prang atau kelompok lain. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan orang lain. Sikap tolerans dan empati ini sangat penting ditumbuh kembangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia multicultural. Dengan pengembangan sikap toleransi dan empati sosial, maka masalah-masalah yang beraitan dengan keberagaman sosial budya akan dapat dikendalikan, sehingga tidak mengarah pada pertentangan sosial yang dapat mengancam diisintegrasi nasional.
Adapun cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku bangsa lain yang berbeda latar belakang budaya dapat dilakukan sebagai berikut:
*   Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai dari bangsa Indonesia.
*   Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
*   Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu.
*   Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki persamaan kedudikan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan kewajiban asasi.
*   Kita perlu menerima dan menghargai oranglain/suku bangsa lain sebagai pemilihan dan penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Rsa
*   Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa, adat-istiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya.

UJI KOMPETENSI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini ;
1.        Apa dampak negatif keberagaman social budaya  pada era reformasi sekarang ini?
Jawab; ____________________________________________________________
                                                                                                                                    ______
2.        Sebutkan metode-metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya yang biasa digunakan?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
3.        Apa yang dimaksud dengan integrasi sosial /nasional?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
4.        Sebutkan gambaran terwujudnya keteraturan sosial?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
5.        Apa perbedaan order sosial tertulis dengn order sosial yang tidak tertulis?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________

6.        Sebutkan faktor pendorong Integrasi sosial?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
7.        Apa yang dimaksud dengan tindakan sosial dan pola sosial dalam tahapan Integrasi Sosial Dan Nasional?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________

8.        Apa peran masyarakat dan pemerintah dalam menjaga keselarasan antar budaya?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
9.        Bagaimana cara menghidupkan budaya nasional?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
10.    Bagaimana cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku bangsa lain yang berbeda latar belakang budaya?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
11.    Apa perbedaan sikap toleransi dan empati terhadap keberagaman budaya?
Jawab; ____________________________________________________________
__________________________________________________________________
12.    Bagaimana cara membina ketahanan kebudayaan nasional?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
13.    Jelaskan cara pemecahan masalah denga metode akomodasi (accommodation?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
14.    Tulislah contoh-contoh pertentangan sosial akibat keberagaman budaya?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________
15.    Tulislah contoh Integrasi Sosial Dan Nasional dalam tahapan Proses Sosial Budaya Keajegan sosial?
Jawab; ____________________________________________________________
________________________________________________________________________


DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.com/pengaruh-budaya.htm
http://chokyboel.blogspot.com/2011/07/makalah-pengaruh-budaya-asing-di.html


8 komentar:

  1. thanks ya bu' karena ibu telah posting modul ini,,,,

    BalasHapus
  2. Ingin belajar lebih dalam tentang SIMDIG

    BalasHapus
  3. Terima kasih buk sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. Ingin belajar lebih dalam tetang pelajaran simdig!

    BalasHapus
  5. Terimah kasih buk ini sangat bermanfaat

    BalasHapus
  6. Terimakasih bu pelajaran ini sangat bermanfaat buat saya

    BalasHapus
  7. Terimakasih bu.ini sangat membantu bagi saya

    BalasHapus
  8. Terimakasih bu.pelajaran itu sangat bermanfaat

    BalasHapus